SOLOPOS.COM - Diplomat Success Challenge (DSC) dan Solopos Media Group mengajak UMKM dari berbagai sektor untuk mengikuti workshop dengan tema Sertifikat Halal, Langkah Mudah, Benefit Melimpah, pada Kamis (2/6/2024) pukul 09.00 WIB sampai selesai melalui platform Zoom.

Solopos.com, SOLO–Sertifikat halal yang dimiliki sebuah produk menjadi value ataupun nilai tambah suatu produk. Kewajiban memiliki sertifikat halal menjadi penting bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa naik kelas.

Pemerintah telah mengatur kewajiban sertifikasi halal bagi produsen makanan dan minuman serta pelaku usaha mikro kecil (UMK) dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal.

Promosi Telkom Dukung Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN

Pasal 140 aturan tersebut mengatur terkait tahapan kewajiban bersertifikat halal bagi produk makanan, minuman, hasil sembelihan, dan jasa penyembelihan yang sedianya dimulai dari 17 Oktober 2019 hingga 17 Oktober 2024.

Namun, pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal produk makanan dan minuman UMK ditunda. Tenggat kewajiban sertifikasi yang mulanya ditetapkan pada 18 Oktober 2024 mundur menjadi Oktober 2026.

Dengan penundaan ini, pelaku UMK diberi kesempatan untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan mengajukan sertifikasi halal sampai Oktober 2026.

Dilansir dari laman halalmui.org, pada Senin (24/6/2024), Indonesia masuk ke dalam posisi tiga besar The Global Islamic Economy Indicator dalam Laporan State of The Global Islamic Economy (SGIE) 2023 setelah Malaysia dan Uni Emirat Arab.

Laporan SGIE tersebut mencakup pada indikator keuangan Islam, makanan halal, destinasi wisata, media, fesyen, serta farmasi dan kosmetik. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham, menyebut berdasarkan laporan tersebut Indonesia menduduki peringkat kedua pada indikator makanan halal.

Pencapaian tersebut tentunya didukung oleh potensi dari mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam sehingga peningkatan pengembangan industri makanan dan minuman menjadi lebih mudah.

“Walaupun Indonesia mendapatkan peringkat dua pada indikator makanan halal, namun masih banyak pelaku usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang belum mengantongi sertifikasi halal,” ungkap Aqil dalam Talkshow Ekonomi Syariah sebagai rangkaian kegiatan Jakarta Kreatif Festival (JKF) di Jakarta Selatan, pada 7 Juni 2024 lalu.

BPJPH menetapkan target 10 juta sertifikasi halal pada 2024. Namun demikian, berdasarkan data sertifikasi halal dari BPJPH hingga bulan April 2024, baru sekitar 4,3 juta produk yang sudah tersertifikasi halal.

Ketidakmerataan Tingkat Literasi

Belum masifnya sertifikasi halal tersebut disebabkan oleh adanya ketidakmerataan tingkat literasi terkait ekonomi syariah dan pengetahuan masyarakat yang belum terakselerasi secara menyeluruh tentang halal lifestyle. Masih ada anggapan prosedur dalam melakukan sertifikasi halal tergolong cukup kompleks dan membutuhkan waktu yang lama.

Padahal, sertifikasi halal memiliki banyak manfaat karena dapat memberikan kepastian kehalalan produk yang dikonsumsi serta meningkatkan daya saing produk di pasar domestik dan global.

Hal ini karena produk bersertifikasi halal dianggap memiliki nilai tambah dan daya jual tertentu, khususnya bagi pasar negara yang mayoritas muslim.

Solopos Media Group cukup tertarik dengan isu ini. Berkolaborasi dengan ekosistem inkubasi bisnis di Indonesia, Diplomat Success Challenge (DSC), Solopos Media Group mengajak UMKM dari berbagai sektor untuk mengikuti workshop dengan tema Sertifikat Halal, Langkah Mudah, Benefit Melimpah, Kamis (27/6/2024) mulai pukul 09.00 WIB melalui platform Zoom.

Workshop bisa diikuti secara gratis bagi para pelaku UMKM ataupun entrepreneur. Program ini akan menghadirkan narasumber dan fasilitator dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika MUI (LPPOM MUI).

Workshop ini juga menguraikan bagaimana UMKM berpeluang untuk submit dalam program Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15. Bagi UMKM/entrepreneur yang berminat mengikuti sesi ini, bisa mendaftar pada link berikut ini: https://bit.ly/PendaftaranWorkshopOnline_SertifikatHalal.

Program inkubasi bisnis paling terkemuka di Indonesia ini terus konsisten melahirkan entrepreneur andal dan selaras dengan perkembangan zaman. Di event ini  UMKM dan entrepreneur tidak sekadar berkompetisi namun juga membangun jaringan dan belajar mengembangkan bisnis.

Aktivasi ini digelar bukan hanya sebagai jalan bagi mereka untuk bisa berpeluang masuk dalam ekosistem DSC Season 15. Namun juga menjadi campaign dan kontribusi Solopos Medua Group bersama DSC untuk mengembangkan UMKM.

Mengutip pernyataan Program Inisiator DSC, Edric Candra, saat berbincang dengan Tim Solopos Media Group beberapa waktu lalu, campaign collaboration yang akan dibuat Solopos Media Group bersama DSC ditujukan agar UMKM bisa bergerak bersama, maju bersama, dan menjadi media kolaborasi sehingga UMKM tidak merasa sendiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya