SOLOPOS.COM - Ketua Kadin Surakarta, Ferry Septha Indrianto (kiri), dalam program Leaders Talk yang dipandu Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, Rabu (19/6/2024).(solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO— Solo Great Sale (SGS) 2024 baru saja berlangsung pada Mei kemarin. Program tahunan yang diinisiasi Kadin Surakarta tersebut ditujukan bukan hanya untuk event belanja semata, namun lebih pada menggerakkan ekonomi daerah.

Masyarakat Solo tentu sudah sangat familier dengan program tersebut sebab SGS sudah menjadi agenda tahunan yang telah berjalan sejak 10 tahun terakhir. Pada awal-awal pelaksanaan, SGS selalu menawarkan promo-promo atau diskon untuk menarik minat masyarakat berbelanja selama sebulan penuh. Bahkan tak jarang, panitia SGS selalu menetapkan target-target transaksi di setiap pelaksanaannya.

Promosi Telkomsel IndiHome dan Cooltura Gelar Festival Musik dan Budaya di 6 Kota

Namun sejak dua tahun ini, target SGS sudah tidak lagi pada nilai transaksi. Disampaikan Ketua Kadin Surakarta, Ferry Septha Indrianto, SGS merupakan program yang sudah sangat teruji, yang mampu bertahan hingga saat ini. Meski begitu tantangan setiap tahunnya selalu berbeda.

“Mungkin era sebelumnya lebih mengedepankan nilai transaksinya. Kalau sekarang tidak lagi ke situ. Sekarang lebih bagaimana meningkatkan kolaborasi dan sinkronisasi dengan stakeholder setempat,” kata dia dalam program Leaders Talk yang dipandu Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, Rabu (19/6/2024).

Menurutnya kolaborasi dengan daerah sekitar menjadi hal yang penting untuk dikuatkan saat ini. Untuk itu pada SGS 2024, lebih menonjolkan mengenai kolaborasi. Di mana kolaborasi yang digali yakni melalui dua pintu utama, yakni investasi dan pariwisata.

Ferry menjelaskan SGS tahun ini memiliki beberapa program di dalamnya, salah satnya adalah Gerebek Investasi, kerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM. Dimana pada program tersebut, dari Kementerian Investasi/BKPM telah memiliki daftar  investor yang bisa digulirkan kepada satu wilayah.

“Di situlah Kadin Surakarta menyiapkan bagaimana kolaborasi dengan daerah setempat [daerah sekitar], sebab Kota Solo lahannya sudah tidak tersedia banyak,” lanjut dia.

Mengenai keterkaitan SGS dan investasi maupun pariwisata, Ferry mengatakan keduanya sangat berkatan jika dilihat dari kacamata lebih luas. Disebutkan great sale merupakan kegiatan menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui penjualan. Namun kali ini Kadin Surakarta memiliki fokus agar bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi atau penjualan itu secara inklusif.

“Pintu yang paling mudah untuk kolaborasi dengan daerah sekitar adalah dengan pariwisata dan investasi. Untuk pertumbuhan ekonomi, tulang punggungnya ke depan adalah melalui investasi. Kemudian sebagai kota budaya, maka pariwisata juga harus dikuatkan,” jelas dia.

Untuk itu dengan pertumbuhan investasi dan pariwisata, aktivitas ekonomi diharapkan juga bisa semakin kuat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya