SOLOPOS.COM - Ilustrasi kripto (Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Indonesia menempati peringkat kelima secara global dalam hal keuntungan kripto dengan total keuntungan mencapai Rp16,7 triliun pada 2023. Hal itu mengacu pada laporan Chainalysis bertajuk Cryptocurrency Gains by Country 2023.

Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, hal ini dianggap pencapaian yang mengesankan.

Promosi Jelang HUT ke-59, Telkom Gelar Customer Gathering hingga Beri Bantuan ke UMKM

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis menilai jika tren ini terus berlanjut, dia memprediksi pasar kripto di Indonesia bisa mencapai nilai transaksi antara Rp700 triliun hingga Rp800 triliun pada akhir 2024.

Estimasi ini berdasarkan pada pertumbuhan nilai transaksi yang sudah terlihat hingga April 2024 serta ekspektasi keuntungan yang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, diperkirakan mencapai sekitar Rp23,61 triliun.

“Prospek pasar kripto di 2024 terlihat cukup optimistis. Prediksi pertumbuhan pasar kripto Indonesia mungkin akan mengalami kenaikan yang bisa lebih atau menyamai nilai transaksi dengan yang pernah ditunjukkan pada 2021. Estimasi total nilai transaksi kripto diperkirakan bisa mencapai Rp700 triliun hingga Rp800 triliun,” jelas Yudho, dalam keterangan resmi, Jumat (31/5/2024).

Menurut Yudho, ada perubahan perilaku investor kripto di Indonesia pada 2023 dibandingkan dengan 2024.

Pada 2023, investor lebih cenderung mempertahankan aset mereka daripada mengonversinya ke uang fiat. Hal ini didorong oleh ekspektasi kenaikan harga yang belum mencapai puncak tertinggi sepanjang masa.

Sementara di awal 2024 ini, investor semakin aktif dalam melakukan transaksi, baik dalam membeli maupun menjual aset kripto. Ini menunjukkan kepercayaan yang meningkat terhadap stabilitas dan potensi keuntungan jangka pendek di pasar kripto.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) ini menguraikan investor kripto di Indonesia mulai menunjukkan pola investasi yang lebih dinamis pada 2024.

Adopsi Aset Kripto

Tren positif ini juga didukung oleh beberapa perkembangan penting di pasar global. Persetujuan ETF Bitcoin dan ETF Ethereum spot di Amerika Serikat serta perdagangan BTC dan ETH ETP (exchange-traded products) di Bursa Efek London menandai langkah signifikan dalam adopsi aset kripto oleh institusi keuangan tradisional.

Perubahan sikap regulator global, seperti financial conduct authority (FCA) di Inggris yang kini lebih terbuka, berpotensi mendorong lahirnya regulasi yang lebih ramah terhadap aset kripto di berbagai yurisdiksi, termasuk Indonesia.

“Dengan semakin banyaknya produk keuangan yang tersedia, seperti ETF dan ETP yang diperdagangkan di bursa internasional, serta regulasi yang lebih mendukung, investor merasa lebih percaya diri untuk melakukan transaksi. Ini mendorong likuiditas pasar dan menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan nilai transaksi kripto di Indonesia,” jelas Yudho.

Yudho melihat regulasi yang lebih harmonis dan mendukung dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan industri kripto. Dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Hong Kong yang mulai mengatur produk kripto dengan lebih baik.

“Ini membuka jalan bagi pertumbuhan pasar kripto yang lebih inklusif di berbagai negara. Ini juga merupakan harapan dari pelaku industri kepada Otoritas Jasa Keuangan [OJK] yang akan mengawasi dan mengatur aset kripto pada awal tahun 2025 mendatang,” kata dia.

Prospek pasar kripto di 2024 terlihat cukup optimistis dengan berbagai faktor pendukung. Penerimaan yang lebih luas dari regulator di berbagai negara dan adopsi yang meningkat dari institusi keuangan tradisional memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan lebih lanjut. Inovasi teknologi dalam blockchain dan decentralized finance (DeFi) juga terus berkembang, membuka peluang baru bagi pasar kripto.

Namun, tantangan tetap ada. Volatilitas harga kripto masih menjadi perhatian utama bagi banyak investor. Selain itu, isu keamanan, pencucian uang dan penipuan di dunia kripto juga perlu diatasi untuk menjaga kepercayaan investor.

Secara keseluruhan, Yudho menilai pasar kripto di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat positif dengan potensi pertumbuhan yang besar di 2024. Dengan dukungan regulasi yang lebih baik dan adopsi yang terus meningkat, industri kripto di Indonesia dinilai siap untuk mencapai pencapaian baru dan menjadi pemain penting di Asia Tenggara.

Nilai transaksi kripto di Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan pada awal tahun 2024. Berdasarkan data terbaru Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi kripto dari Januari hingga April 2024 telah mencapai Rp211 triliun.

Angka tersebut sudah melampaui total nilai transaksi sepanjang 2023 yang tercatat sebesar Rp149,25 triliun.

Bahkan, bila dibandingkan dengan nilai transaksi kripto pada periode yang sama di 2022 yang mencapai Rp306,4 triliun, pertumbuhan ini menunjukkan tren yang sangat positif dan mengindikasikan potensi besar untuk sisa tahun 2024.

Jumlah investor kripto di Indonesia juga mengalami peningkatan pesat, kini telah mencapai 20,16 juta orang. Peningkatan ini tidak hanya menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat, tetapi juga mencerminkan kepercayaan yang semakin kuat terhadap aset digital di tengah pasar yang terus berkembang.

Investor Harus Melakukan Riset Mandiri

Pada bagian lain, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya menilai perlu adanya peningkatan literasi dan edukasi untuk memaksimalkan pemahaman masyarakat dan meningkatkan adopsi kripto di Indonesia.

Tirta menjelaskan sebelum berinvestasi, investor harus melakukan riset mandiri atau ‘Do your Own Research’ (DYOR), serta memastikan memilih platform legal yang terdaftar di Bappebti. Selain itu, selalu gunakan uang dingin apabila berinvestasi di kripto

“Regulator yang mengatur industri kripto memiliki misi yang sama, yaitu agar masyarakat dapat bertransaksi kripto dengan aman dan nyaman. Seperti di Bappebti yang juga dilengkapi dengan Komite Aset Kripto,” ujar Tirta dalam acara Reku Finance Flash di Jakarta, Selasa (28/5/2024), seperti dilansir Antara.



Ia mengatakan, Komite Aset Kripto berperan sebagai salah satu motor penggerak yang memastikan roda industri aset kripto berjalan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Termasuk bagi pedagang atau exchange, sehingga menyediakan proteksi yang lebih bagi para investor kripto di Indonesia.

Adapun Komite Aset Kripto tersebut terdiri dari beberapa unsur, antara lain Bappebti, kementerian dan lembaga terkait, bursa aset kripto, dan lembaga kliring aset kripto. Terdapat juga asosiasi di bidang aset kripto, akademisi, praktisi, dan asosiasi terkait.

“Oleh karena itu, Bappebti terus mengimbau masyarakat untuk berinvestasi pada platform yang terdaftar di Bappebti supaya bisa mendapatkan perlindungan yang sesuai. Selain itu, tetap utamakan riset sebelum mengambil keputusan. Terutama saat kondisi pasar kripto berada pada potensi reli,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya