SOLOPOS.COM - Ketua Kadin Surakarta, Ferry Septha Indrianto dalam program Leaders Talk, Rabu (19/6/2024).(Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Akhir-akhir ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo yang dipimpin Ferry Septha Indrianto, gencar menggaungkan aglomerasi Soloraya.

Konsep aglomerasi dengan mengusung kebersamaan antardaerah di wilayah Soloraya, diharapkan bisa semakin menguatkan perekonomian Solo, serta untuk menyambut Solo yang berpotensi besar menuju metropolitan baru.

Promosi Telkom Dukung Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN

Diberitakan pada April 2024 lalu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menyampaikan dalam visi pengembangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), ada dua daerah yang disiapkan untuk menjadi kota metropolitan. Kedua daerah itu yakni Kota Semarang dan Kota Solo.

Saat itu hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dewi Virgiyanti, dalam penyampaian paparan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jateng 2024 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (29/4/2024).

Bagi Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto, Solo yang didukung daerah-daerah di sekitarnya memang memiliki potensi untuk menuju kota metropolitan baru tersebut. Namun untuk menguatkan kesempatan itu, perlu adanya langkah bersama antara Kota Solo dan enam kabupaten yang ada di sekitarnya yang berada di kawasan Soloraya. Menurutnya hal itu tentunya juga butuh komitmen dan kesadaran dari pemerintah daerah terkait.

Bicara mengenai upaya Kadin untuk mewujudkan aglomerasi Soloraya, Ferry mengatakan jika pihaknya telah menggandeng berbagai organisasi bisnis termasuk Kadin di Soloraya. Bahkan pada penutupan event Solo Great Sale (SGS) 2024 lalu, sudah ada penandatanganan kesepahaman antar Kadin di Soloraya. Penandatanganan tersebut menurut Ferry, telah disaksikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Hanya menurutnya, hal itu tidak cukup ditopang oleh para pelaku usaha. Keterlibatan dan peran dari kepala daerah juga sangat dibutuhkan.

“Tantangannya ya tinggal mau tidaknya kepala daerah maju bersama. Bagaimana mengangkat potensi yang ada di daerahnya, bagaimana meningkatkan kemitraan. Dalam aglomerasi tantangannya sesuangguhnya kemauan untuk maju bersama, mengoptimalkan potensi dari wilayah,” kata dia dalam program Leaders Talk yang dipandu Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, Rabu (19/6/2024).

Untuk mendukung tercapainya aglomerasi tersebut, saat ini Kadin juga menggandeng akademisi dari UNS untuk mengkaji dari sisi nilai ekonominya. Dengan kajian tersebut diharapkan bisa tersaji Gambaran yang lebih jelas apakah aglomerasi tersebut bisa diwujudkan atau tidak.

“Kemudian ketika diwujudkan, seperti apa keuntungannya [bagi daerah-daerah di Soloraya] dan kerugiannya,” lanjut dia.

Menurutnya upaya penguatan kolaborasi antar daerah dan antar pemerintahan sudah dimulai oleh pemerintah pusat melalui pelaksanaan pemilu serentak. Dia mengatakan, dari poelaksanaan pemilu serentak tersebut, ketika terbentuk pemerintahan baru maka semua bisa menjalankan pemerintahannya dari nol.

“Harapannya ketika pemerintahan baru, mulai daerah hingga pusat, semua mulai dari nol, bergerak bersama sejak awal, sehingga sinklronisasi harusnya lebih bisa diwujudkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya