SOLOPOS.COM - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Mei 2024 secara daring, pada Senin (10/6/2024). (Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan likuiditas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terjaga seusai pengalihan dana senilai triliunan rupiah oleh organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah.

Hal itu diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Mei 2024 secara daring, pada Senin (10/6/2024).

Promosi Jelang HUT ke-59, Telkom Gelar Customer Gathering hingga Beri Bantuan ke UMKM

“Sebetulnya secara normatif, ini orang menyimpan dana dan menarik dana itu fenomena yang biasa. Kami hanya memastikan bank itu memenuhi kecukupan. Misalnya ada orang yang menyimpan dana Rp1 triliun, sewaktu-waktu penarikan akan terjadi,” terang Dian.

Pihaknya menilai sejauh ini, BSI masih likuid walaupun ada pengalihan dana dari Muhammadiyah. Dian menegaskan tidak ada isu yang perlu dikhawatirkan soal pengalihan dana ini.

Untuk isu lain yang berkembang antara BSI dengan Muhammadiyah, menurut dia, itu di luar kewenangan OJK, melainkan tugas dari manajemen ataupun pemegang saham. Oleh sebab itu, Dian menyebut perlu ada komunikasi yang intens antara bank dengan nasabah.

Saat ini, lanjutnya, porsi bank syariah di Indonesia belum cukup besar, sehingga masalah ini banyak disorot oleh publik.

Pihaknya mengaku terus mendorong agar persoalan komunikasi ini bisa diselesaikan. Hal ini juga menjadi komitmen untuk mendorong kontribusi bank syariah di Indonesia.

“Jika betul ada miskomunikasi, tinggal diperbaiki saja. Upaya ini bukan OJK yang melakukan, tapi OJK ikut mendorong agar masalah persepsi ini bisa diselesaikan,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan keputusan pengalihan dana simpanan dan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dilakukan untuk meminimalkan persaingan yang mungkin terjadi di antara bank-bank syariah lain.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas mengatakan porsi penempatan dana Muhammadiyah terlalu terkonsentrasi di BSI, sementara penempatan dana di bank-bank syariah lain masih sedikit. Hal itu secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk).

“Sehingga bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan. Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” kata Anwar dalam keterangan tertulis kepada awak media di Jakarta, Rabu (5/6/2024) seperti dilansir Antaranews.

Anwar menegaskan Muhammadiyah memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung perbankan syariah. Oleh sebab itu, Muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Wisnu Sunandar melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/6/2024), Wisnu Sunandar mengatakan, BSI juga senantiasa berkomitmen memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip adil, seimbang, dan bermanfaat (maslahat) sesuai syariat Islam.

Perseroan juga akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

“Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat. Terlebih bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa,” kata Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya