SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko menguji level terendah lagi pada Kamis (20/6/2024) hari ini sekalipun ada sentimen rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

IHSG terkoreksi 0,12% ke level 6.726 dan masih disertai dengan volume penjualan yang cenderung meningkat. Tim riset MNC Sekuritas menyatakan koreksi yang terjadi pada IHSG pun telah mencapai target yang mereka berikan.

Promosi Telkom Dukung Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN

“Pada skenario terbaiknya, koreksi IHSG sudah berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (2), sehingga koreksinya relatif terbatas. Namun waspadai, apabila IHSG menembus 6.639 sebagai supportnya, maka IHSG akan menguji 6.450-6.562 pada label merah,” sebut tim riset MNC Sekuritas, Kamis (20/6/2024).

Pada hari ini, secara teknikal MNC Sekuritas menargetkan level support IHSG akan berada di 6.695 sampai dengan 6.639. Adapun target resistance IHSG diperkirakan pada posisi 6.846 sampai 6.932.

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas hari ini antara lain BUKA, HRTA, MDKA, dan MYOR.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (19/6/2024) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor barang konsumen nonprimer.

IHSG ditutup melemah 7,91 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.726,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,13 poin atau 0,13 persen ke posisi 844,36.

“Bursa regional Asia cenderung menguat, pasar tampaknya mengikuti kenaikan bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS). Pasar memiliki pandangan pasca penjualan ritel AS sepanjang Mei lalu, naik 0,1 persen Mei di bawah ekspektasi pertumbuhan 0,3 persen, karena data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan bahwa Federal Reserve harus segera menurunkan suku bunganya,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antaranews.

Hal tersebut menunjukkan lemahnya daya beli konsumen, sehingga kembali pasar dibayangi spekulasi kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed akhir tahun ini.

Pelaku pasar juga menyambut baik data yang menunjukkan ekspor Jepang tumbuh lebih baik, dimana ekspor Jepang melonjak 13,5 persen (yoy) menjadi 8,276.63 miliar Yuan Jepang pada Mei 2024, melebihi perkiraan pasar sebesar 13 persen dan meningkat dari kenaikan 8,3 persen pada April 2024.

Anggota Bank of Japan berpandangan respons kebijakan moneter akan diperlukan jika ada perubahan dalam prospek aktivitas ekonomi dan harga akibat pergerakan yen, yang memberikan indikasi bagaimana bank sentral mencermati perkembangan ekonomi global, artinya pergerakan nilai tukar mata uang asing berdampak pada ekspektasi inflasi jangka menengah hingga panjang dan perilaku perusahaan, hal ini akan meningkatkan risiko harga terpengaruh, sehingga diperlukan respons kebijakan.

Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia Mei 2024 tentunya menopang katalis positif untuk IHSG, menyusul Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan meskipun posisi neraca perdagangan Indonesia sebesar 2,93 miliar dolar AS pada Mei 2024 atau apabila turun dibandingkan April 2024 yang mencapai 3,56 miliar dolar AS, namun demikian tetap membukukan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik 0,84 persen, diikuti sektor energi dan sektor industri yang naik masing- masing sebesar 0,80 persen dan 0,07 persen.

Sedangkan, delapan sektor turun yaitu sektor barang konsumen nonprimer turun paling dalam minus 1,94 persen, diikuti sektor transportasi dan keuangan dan sektor properti yang masing- masing turun sebesar 1,60 persen dan 1,52 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BTEK, TOPS, ACST, KOKA dan BELL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni ARTI, ASLC, CGAS, PTPP, dan MAYA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.015.872 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,56 miliar lembar saham senilai Rp10,10 triliun. Sebanyak 188 saham naik, 394 saham menurun, dan 202 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya