SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih cenderung tertekan pada Rabu (12/6/2024) di tengah penantian pelaku pasar terhadap rilis data rapat Federal Reserve atau FOMC.

Tim analis Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Selasa (11/6/2024), ditutup di level 6.855,69 dengan penurunan sebesar 0,95%.

Promosi Perluas Akses Kehidupan Desa, Telkom Rekonstruksi Jembatan Gantung di Sukabumi

Secara teknikal, indikator MACD bergerak sideways, begitu pula dengan Stochastic RSI, yang mengindikasikan bahwa IHSG berpotensi untuk uji support pada level 6.800. Level resistan 6.900 dan pivot 6.850.

“Selain itu, pasar kemungkinan masih wait and see terhadap rilis data FOMC yang akan datang, sehingga mempengaruhi sentimen investor dan pelaku pasar,” paparnya dalam publikasi riset seperti dilansir Bisnis.

Data penjualan ritel domestik bulan April menunjukkan penurunan signifikan ke level -2.70% dari bulan sebelumnya yang berada di 9,30%. Hal ini mengindikasikan normalisasi daya beli setelah lonjakan konsumsi selama periode Lebaran yang biasanya diikuti dengan lonjakan konsumsi.

Sementara itu, data penjualan mobil mengalami perbaikan secara terbatas dari -17,50% di bulan April menjadi -13,30% di bulan Mei.

Dari global, pasar wait and see terhadap rilis data suku bunga The Fed yang diperkirakan tetap di level 5,50%. Selain itu, pidato The Fed diharapkan memberikan gambaran mengenai peluang pemangkasan suku bunga di tahun ini.

Di sisi lain, data inflasi Amerika yang akan dirilis di hari yang sama diperkirakan stabil di 3.40%. Inflasi yang terkendali dapat memperbesar peluang pemangkasan suku bunga di tahun ini.

Selain itu, dari kawasan Eropa yakni Inggris dan Jerman akan merilis data penting. Inggris menantikan rilis data GDP untuk April 2024 dengan proyeksi tumbuh 070% dari level sebelumnya 0,60% pada bulan sebelumnya, menunjukkan perbaikan ekonomi yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank of England.

Sementara itu, Jerman akan merilis data inflasi yang diperkirakan tumbuh ke 2,40% dari 2,20%. Rekomendasi saham pilihan hari ini meliputi rebound lanjutan untuk ESSA, MBMA, dan peluang rebound untuk ANTM, INCO, ADMR.

Dalam publikasi riset berbeda, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyebutkan perkembangan pola gerak IHSG terlihat masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang terlihat belum mereda. Masih minimnya sentimen membuat IHSG cenderung memiliki potensi tekanan yang lebih besar dibanding peluang kenaikannya.

“Selain itu, masih terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah turut memberikan sentimen tersendiri bagi pergerakan IHSG,” paparnya.

Namun, selama support level terdekat dapat dipertahankan ditengah tekanan yang berlangsung maka peluang IHSG untuk kembali pada jalur uptrend jangka pendeknya masih terbuka. Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi di rentang 6.789-7.034. Rekomendasi saham GGRM, BBRI, JSMR, ICBP, AALI, BSDE, AKRA.

Sebelumnya,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (11/6/2024) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 65,85 poin atau 0,95 persen ke posisi 6.855,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 17 06 poin atau 1,93 persen ke posisi 857,77.

“Bursa Asia didominasi pelemahan akibat ketidakpastian perekonomian dan politik global, yang dilatarbelakangi oleh aksi wait and see para pelaku pasar menantikan rilisnya data inflasi AS pada hari ini yang kami prediksi tetap pada level 3,4 persen secara tahunan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antaranews.

Sejalan dengan hal tersebut, pada Rabu (12/6/2024) pekan ini, suku bunga AS juga akan dirilis dan diproyeksikan akan tetap pada level 5,25 sampai 5,50 persen.

Dari Eropa, Prancis sedang menghadapi gonjang-ganjing politik, yang mana partai sayap kiri yang didukung oleh Presiden Emanuel Macron kalah dalam pemilu Uni Eropa melawan sayap kanan, sehingga menghidupkan kembali kekhawatiran terhadap kepemimpinan sayap kiri tersebut, oleh karenanya Euro terguncang dan mencapai level terendah selama 1 bulan pada kemarin malam.

Dari Asia, Bank of Japan (BoJ) merilis tingkat suku bunganya pada Jumat pekan ini, yang diproyeksikan tetap pada level yang sama. namun sepertinya BoJ akan memutuskan untuk mengurangi pembelian obligasinya sebagai langkah untuk meningkatkan suku bunganya.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik 0,87 persen, diikuti sektor energi yang naik sebesar 0,14 persen.

Sedangkan, sembilan sektor turun yaitu sektor industri turun paling dalam minus 2,45 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen non primer yang masing- masing turun sebesar 1,08 persen dan 1,07 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PPRI, PEVE, AREA, ESSA dan MTWI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TOPA, CAMP, BATR, MARK, dan PTRO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 939.894 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,23 miliar lembar saham senilai Rp9,30 triliun. Sebanyak 198 saham naik, 366 saham menurun, dan 215 tidak bergerak nilainya.

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya