SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah terbatas pada Kamis (6/6/2024) dengan rentang pergerakan 6.898–7.123. Analis merekomendasikan beberapa saham seperti PWON, BBCA, ICBP, TLKM, JSMR, SMGR, ASII, LSIP.

CEO Yugen Bersinar Wiliam Surya Wijaya dalam sebuah publik risetnya menyampaikan bahwa pola pergerakan IHSG terlihat masih memiliki kecenderungan mengalami tekanan hingga beberapa waktu mendatang. Menurutnya support level terdekat saat ini terlihat sedang diuji kekuatannya.

Promosi Telkomsel IndiHome dan Cooltura Gelar Festival Musik dan Budaya di 6 Kota

“Pergerakan IHSG masih akan ditopang oleh fundamental perekonomian yang terjaga stabil terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir, namun masih adanya peluang risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor mengingat fluktuasi nilai tukar rupiah yang masih terjadi hingga saat ini, hari ini IHSG berpotensi melemah terbatas,” ujarnya seperti dilansir Bisnis.com.

Hari ini IHSG diprediksi bergerak pada rentang 6.898–7.123. Rekomendasi saham pilihannya adalah PWON, BBCA, ICBP, TLKM, JSMR, SMGR, ASII, LSIP.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (5/6/2024) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 151,64 poin atau 2,14 persen ke posisi 6.947,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,09 poin atau 1,57 persen ke posisi 881,70.

“Bursa regional Asia cenderung bergerak melemah, pasar mencermati dan berharap akan pemangkasan suku bunga acuan The Fed Amerika Serikat (AS),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antaranews.

Harapan tersebut dilatarbelakangi pasca rilis data lowongan pekerjaan AS pada April 2024 yang menurun dari sebelumnya 8,35 juta menjadi 8,05 juta, yang memberikan indikasi pasar tenaga kerja yang melemah, sehingga membuat pasar berspekulasi kembali harapan pemangkasan suku bunga acuannya.

Namun demikian, pelaku pasar juga menantikan rilis laporan ketenagakerjaan AS pada akhir pekan nanti dan menantikan keputusan bank sentral Eropa, sehubungan dengan pemangkasan suku bunga acuannya.

Hal tersebut menjadi perhatian pasar, dimana sebelumnya kenaikan data inflasi di Eropa menimbulkan keraguan terhadap prospek pelonggaran moneter lebih lanjut pada 2024.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Posisi Investasi Indonesia (PII) mencatat kewajiban neto sebesar 253,0 miliar dolar AS pada akhir triwulan I-2024, atau turun dibandingkan kewajiban neto pada akhir kuartal-IV 2023 yang sebesar 261,2 miliar dolar AS.

Penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) dan peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). Namun demikian BI menyampaikan meskipun mengalami penurunan PII tetapi tetap terjaga ketahanan eksternal.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor kesehatan sebesar 0,79 persen.

Sedangkan sepuluh sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 6,29 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang masing-masing minus 2,02 persen dan minus 1,83 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRON, MBMA, ESSA, TPIA dan SURI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni UVCR, IBOS, IDEA, BEKS dan DMMX.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.021.182 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,92 miliar lembar saham senilai Rp11,98 triliun. Sebanyak 172 saham naik 421 saham menurun, dan 192 tidak bergerak nilainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya