SOLOPOS.COM - Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Surakarta telah delapan kali meraih penghargaan untuk kategori Rumah Sakit Swasta di ajang Solo Best Brand & Innovation (SBBI) Awards secara berturut-turut.(Tim Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Surakarta telah delapan kali meraih penghargaan untuk kategori Rumah Sakit Swasta di ajang Solo Best Brand & Innovation (SBBI) Awards secara berturut-turut. Pada SBBI Awards tahun ini, RS PKU Muhammadiyah Surakarta meraih penghargaan untuk kategiri yang sama.

Perubahan survei yang dilakukan pada SBBI Awards tahun ini tampaknya tidak bisa menggeser posisinya. Pihak manajemen pun membeberkan beberapa langkah yang telah dilakukan rumah sakit dalam menyambut era digital saat ini.

Promosi Telkomsel IndiHome dan Cooltura Gelar Festival Musik dan Budaya di 6 Kota

Wakil Direktur Penunjang Medis, Pemasaran dan Kerja Sama RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Wahyu Aji Wibowo, Sp.PD, M.Sc, FINASIM, menyebut adanya perubahan karakter masyarakat pasca pandemi Covid-19 lalu.

“Pasca pandemi lalu, seluruh entitas bisnis saya anggap sudah harus sangat serius menggarap platform bisnis, sebab dunia sudah terbagi menjadi dua yakni dunia online dan offline. Market pasar kami sebagian ada yang offline, namun sebagian sudah beralih online. Kemudian melihat prospektif customer, kami juga jelas harus memperkuat basis online,” kata dia saat ditemui di sela acara SBBI Awards 2024 di Hotel Alila Solo, Kamis (20/6/2024).

Platform yang dikelola saat ini mulai dari media sosial hingga website. Dia mengatakan saat ini pihaknya telah menempatkan tim khusus untuk mengelola media sosial RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Sedangkan untuk website, juga sudah ada perombakan besar-besaran yang kebetulan juga menggandeng Solopos Media Group untuk mengelola pembuatan website baru tersebut.

“Pada prinispnya dunia online sudah menjadi salah satu fokus pada arah bisnis PKU Muhammadiyah Surakarta,” lanjut dia.

Dikatakan, transformasi digital itu pun saat ini sudah sangat membantu dalam pengembangan bisnis. Jika fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, saat ini suah banyak berdiri bahkan dengan peralatan yang mungkin sama. Namun hal yang penting dilakukan adalah bagaimana mampu mengenalkan layanan kepada masyarakat. Menurutnya di situ media sosila sangat penting, untuk memberikan informasi yang lebih dari sekadar media promosi konvensional. Dengan adanya edukasi mengguanakn media sosial maupun website web, diharapkan pasien yag datang sudah memiliki gambaran tentang apa yang mereka butuhkan.

Menyampaikan informasi baik terkait layanan maupun mengenai kesehatan, menjadi cara bagi RS PKU Muhammadiyah dalam membangun kedekatan dengan masyarakat. Hingga saat ini pihak rumah sakit juga rutin menyajikan konten kesehatan, baik melalui Facebook, Instagram, Youtube dan lainnya. Selain itu juga menjalin kolaborasi dengan media online termasuk Solopos.

“Kenapa kami harus menggandeng pihak lain? Sebab tentunya kalau kita kerja sendiri tidak akan efektif. Harus merangkul pihak lain yang memiliki pengalaman dan memiliki kemamuan yang jelas sudah mumuni sehingga maksud dan tujuan kita bisa tercapai,” kata dia.

Sebagai upaya untuk membangun citra positif di masyarakat, yakni dengan memperkuat faktor internal dan eksternal. Faktor internal artinya dengan benar-benar memperhatikan kemampuan berkomunikasi seluruh elemen di rumah sakit. Layanan yang harus ramah pengunjung dan memiliki keamanan yang jelas juga menjadi perhatian.

“Sebab mereka yang sudah masuk ke PKU dan pulang, mereka harus puas. Begitu mereka pulang, kesan itu akan disebarkan kepada masyararakat,” tambahnya.

Selain itu ada faktor eksternal yang disentuh dengan peran media sosial. Di luar itu, tidak kalah pentingnya adalah dengan memperkuat infrastruktur. Termasuk ruang operasi yang saat ini mungkin masih menjadi yang paling besar di Solo, memiliki alat canggih dan lainnya. Dimana fasilitas-fasilitas itu secara aktif juga dikenalkan ke masyarakat.

Sedangkan dalam mengelola sentimen negative, pihak rumah sakit juga telah memiliki komitmen tersendiri untuk menangani semua komplain yang masuk. Dia mengatakan pihak rumah sakit akan menerima dengan baik seluruh kritik dan saran. Bahkan untuk setiap komplain yang masuk ditargetkan harus dapat terselesaikan dalam satu kali 24 jam.

Melalui penghargaan yang diterima di ajang SBBI Awards, menurutnya hal itu sebagai bentuk pengakuan dari masyarakat terhadap apa yang sudah diperjuangkan oleh seluruh elemen rumah sakit. Dalam hal ini bukan hanya dokter maupun manajemen, namun termasuk semua elemen rumah sakit yang sudah bekerja keras menciptakan kesan baik dan memberi pelayanan maksimal kepada konsumen.

“Artinya penghargaan ini merupakan milik selutuh civitas hospitalia dan seluruh customer kami,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya